BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID – Aksi Flash Mob yang dilakukan Tim Muhibah Angklung, membuat heboh pengunjung di ruang tunggu domestik Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jumat (14/7/2017).
Pasalnya, aksi itu dilakukan secara mendadak tanpa aba-aba, mereka langsung memainkan angklung di hadapan penumpang.
Dengan kode cetokan angklung, tiba-tiba mereka menjadi barisan orkestra yang memainkan lagu “Mama Mia”.
Sontak, pengunjung yang datang langsung memusatkan mata ke aksi flash mob angklung tersebut.
Bahkan, beberapa pengunjung langsung mengabadikan aksi tersebut melalui ponsel mereka.
Suasana ruang tunggu domestik yang awalnya biasa-biasa saja, menjadi heboh karena alunan nada musik angklung dan sorakan penumpang yang menonton aksi mereka.
Sebelum dilakukan aksi flash mob angklung, awalnya mereka berpura-pura menjadi petugas dan penumpang bandara.
Tim Muhibah Angklung yang didominasi siswa SMA, masing-masing tampil menggunakan kostum yang berbeda-beda.
Mulai dari kostum ala wisatawan, office boy, waiters, executive hingga yang paling menarik perhatian adalah kostum ala patung dengan dominan warna putih hinga ke wajah mereka.
Selain itu, pihak Angkasa Pura juga ikut ambil bagian dari aksi flash mob mereka.
Di antaranya Costumer Service, Airport Scurity, dan anggota Pangkalan Udara Militer Husein Sastranegara.
Tidak hanya aksi flash mob, Tim Muhibah Angklung juga mempertunjukan aksi lainnya.
Di antaranya tarian tradisional Sunda, tarian Jali-Jali dari Jakarta, tarian Badinding Sumatera Barat dan lagu daerah yang di ikuti oleh alunanan nada angklung.
Usai tampil dihadapan pengunjung, mereka langsung membubarkan diri termasuk sang dirigen yang berkostum ala waiters.
“Inilah aksi flashmob dari Tim Muhibah Angklung Film 40 Days In Europe,” ujar Maulana Syuhada, Ketua Tim Muhibah Angklung kepada Tribun Jabar, di lokasi acara.
Maulana menjelaskan, aksi flash mob ini bertujuan untuk mempertahankan gelar angklung sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity dari United Nations Educational, Scientific (UNESCO).
Selain itu, aksi flash mob angklung juga bagian dari promosi film dokumenter tentang perjalanan Tim Muhibah Angklung ke Negara Eropa.
Maulana menuturkan, aksi flash mob yang dilakukan timnya di Bandara Husein Sastranegara, merupakan yang pertamakali.
Menurutnya, belum ada yang melakukan flash mob di bandara selain timnya.
Maulana mengaku memilih bandara sebagai aksi flash mob angklung, karena bandara adalah tempat publik yang bisa “eye cathcing” dan memiliki viralitasnya tingi.
“Wah bisa yah ternyata flash mob di bandara? Padahal keamanannya ketat? Nah itu lah bagian viralitas yang dihasilkan dari bandara,” kata Maulana.
Sumber : Tribun Jabar
Wahh pasti menyenangkan dan menghibur.Itu acara rutin dari tim Muhibah setiap tahunnya atau dadakan acaranya?
Wahhh pasti menyenangkan acaranya.Apakah itu merupakan acara rutin satiap tahunnya dari tim Muhibah atau acaranya dadakan?