Bandung (ANTARA) – Tim Muhibah Angklung menggelar konser bertajuk PreJourney Concept di Teater Tertutup Dago Tea House, Bandung, Jumat (1/8) malam sebagai bagian persiapan keberangkatan misi seni dan diplomasi budaya ke Australia.

“Jadi, kita menyiapkan ada yang lagu-lagu tradisional dan nasional, juga ada lagu-lagu internasional. Repertoarnya kurang lebih 20-22 lagu yang disiapkan. Kita juga menyiapkan tarian dan ada tarian dari istilahnya Sabang sampai Merauke,” kata Maulana Syuhada, founder tim Muhibah Angklung, Jumat.

Ditambahkan, tim muhibah berusaha menampilkan bukan hanya Jawa Barat. “Jadi, kalau sudah ke luar negeri itu kita tampil Indonesia,” katanya.

Selain itu pertunjukan dari tim Muhibah Angklung mendapat banyak dukungan salah satunya dukungan dari anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) komite III, Anggita Nurfianti.

“Ini perlu dilestarikan, bukan hanya di dalam negeri kita sendiri, tapi harus kita perkenalkan juga ke luar negeri,” katanya.

Pertunjukan tersebut sekaligus menjadi ajang pembuktian kesiapan tim, yang beranggotakan 40 pelajar dan mahasiswa asal Bandung, untuk tampil di berbagai festival dan acara penting di empat kota besar Australia.

Penampilan itu juga sekaligus menandai pelepasan resmi sebelum mereka memulai rangkaian konser di empat kota besar selama 22 hari mulai dari 22 Agustus 2025 hingga 4 September 2025 di Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Canberra.

 

Tim Muhibah Angklung mempersiapkan misi kebudayaan ini dilakukan secara intensif sejak tujuh bulan lalu. Selama periode tersebut, seluruh tim terlibat dalam serangkaian latihan rutin.

Misi budaya ini menjadi langkah pelestarian angklung, yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya. Upaya ini tidak hanya menjaga eksistensi angklung, tetapi juga memperluas jangkauan budaya Indonesia ke panggung internasional.