Kota Bandung (DETIK.COM) – Alunan puluhan angklung yang merdu nan serempak terdengar dari luar area Teater Tertutup Padepokan Mayang Sunda, Minggu (9/6/2024). Sore itu, jadi jadwal Tim Muhibah Angklung menggelar gladi resik atau Pre-Journey Concert, sebelum mereka bakal pergi ke benua Afrika, Asia Barat, dan Eropa Selatan.
Konser tersebut berlangsung semarak dan menampilkan aksi panggung yang jenaka. Nantinya, 37 pemain dan kru Tim Muhibah Angklung bakal menampilkan penampilan yang lebih memukau pada ‘Journey 2024: Angklung Goes to Africa, Mediterranean, and The Middle East’.
“Totalnya ada 37 orang yang akan berangkat, rata-rata umurnya paling muda itu 15-20 tahun. Sementara kita akan 34 hari di luar negeri, berangkat tanggal 1 Juli 2024 dan pulang 3 Agustus 2024, dengan biaya kebutuhan Rp3 miliar,” cerita Maulana M Sjuhada, Pimpinan Tim Muhibah Angklung saat ditemui di tengah acara, Minggu sore.
Para tamu undangan hari itu, dipersembahkan sebuah kolaborasi penampilan antara iringan angklung dan sketsa komedi wayang golek. Cepot dan Dawala tampil mengundang gelak tawa para penonton.
Maulana menyebut, pertunjukan hari ini jadi percobaan jelang kontes ke tiga benua mendatang. Mereka akan tampil dengan membawa banyak misi. Beberapa di antaranya ialah ikut serta melestarikan dan mempromosikan angklung ke benua yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya.
“Jadi awalnya karena kita punya misi ke benua yang belum pernah didatangi yakni Afrika, jadi akan bermula dari Rabat, Maroko. Dimulai dari sana, lalu ke empat negara lainnya yang terdekat, yakni Portugal, Spanyol, kemudian ke Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Riyadh, dan Jeddah (Arab Saudi). Nanti perjalanan tersebut akan ditutup dengan ibadah umroh,” ucap Maulana.
Setelah dari Maroko, Tim Muhibah Angklung yang mayoritas anggotanya adalah pelajar, berpartisipasi dalam dua festival besar internasional yang dinaungi International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Mereka bakal tampil dalam acara 18th Semana Internacional de Folclore, Cantanhede, Portugal, pada 6-14 Juli 2024. Kemudian mereka juga akan tampil pada 56th Festival Internacional de Folclore en el Mediterráneo, Murcia, Spanyol, pada 15-19 Juli 2024. Festival tersebut ialah salah satu festival paling kondang dan tertua di Spanyol.
Festival ini akan dihadiri oleh beberapa tim terpilih dari berbagai negara untuk mempersembahkan penampilan terbaiknya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Tim Muhibah Angklung berhasil terpilih untuk berpartisipasi pada kedua festival tersebut mewakili Indonesia.
Spesialnya lagi, pada penampilan angklung besok jadi kali pertama kolaborasi dengan wayang golek. Hal tersebut berkenaan dengan acara 18th Semana Internacional de Folclore, Cantanhede, Portugal. Dari 11 negara peserta, Indonesia menjadi satu dari tiga negara yang berkesempatan untuk tampil dalam Puppet Theatre.
“Kami kan sebelumnya sudah pernah ke beberapa negara di benua Austalia, Eropa, dan Amerika. Kali ini kami akan tampil di situs warisan budaya.
Kasbah des Oudayas, Rabat, Maroko. Kemudian diundang KBRI Riyadh untuk melantunkan alunan musik angklung di Cultural Palace, Diplomatic Quarter. Lalu di Jeddah, rencananya akan melakukan kolaborasi dengan musisi lokal Saudi di Al-Balad, daerah bersejarah yang merupakan pusat kota Jeddah. Pertunjukan itu kira-kira mampu menarik 3.000 pengunjung,” ucapnya
“Selain itu, Tim Muhibah juga direncanakan akan mengadakan konser di Cultural Centre Hayy Jameel, itu komplek seni serba guna terbesar di Jeddah. Kami akan jadi satu-satunya tim angklung yang pernah menyelenggarakan konser di sana,” lanjut Maulana.
Dalam Pre-Journey Concert tersebut Tim Muhibah Angklung tampil menawan. Masing-masing anggota mengenakan pakaian adat dari beragam daerah di Indonesia.
Kemudian, mereka pun membawakan lagu dan tarian daerah yang ada di Indonesia. Sebut saya seperti lagu Jali-jali dari Betawi, Yamko Rambe Yamko dari Papua, Janger dari Bali, dan Dindin Badindin dari Pariaman. Masing-masing lagu pun dibawakan dengan tarian sesuai daerahnya.
Tapi tak cuma lagu-lagu tradisional. Tim Muhibah Angklung bakal mempersembahkan juga lagu internasional seperti Besame Mucho yang populer oleh Andrea Bocelli, Avengers oleh Alan Silvestri, Nothing Else Matters yang dipopulerkan Metallica, Rahmatun Lil’Alameen oleh Maher Zain, dan lagu ‘gong’nya ialah We Are The World oleh Michael Jackson dan Lionel Richie.
“Kami juga bawakan lagu We Are The World, pesannya adalah angklung juga bisa membawa perdamaian. Lagu itu dipopulerkan oleh U.S.A. for Africa dan ini sebagai bentuk dari dukungan perdamaian untuk Palestina. Sekaligus, konser ini mengajak kita untuk merasakan harmoni budaya dan melestarikan angklung,” harap Maulana
Artikel ini telah ditayangkan di detik.com dengan judul Alunan Angklung yang Membawa Pesan Perdamaian Hingga Tiga Benua