Puluhan Pemuda dari Bandung Promosikan Angklung di Pentas Dunia

Tim Muhibah Angklung melakukan pertunjukan tarian tradisional dalam konser bertajuk Pre-Journey Concert 2024: The World is Ours di gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2024).

Kota Bandung (KOMPAS) – Sebanyak 33 pemuda dari Bandung memperkenalkan angklung, musik tradisional asal Jawa Barat, ke pentas dunia. Selain berpartisipasi dalam dua festival folklor internasional di Portugal dan Spanyol, mereka juga akan menyambangi Maroko di Afrika serta Uni Emirat Arab dan Arab Saudi di Timur Tengah.

Para pemuda dengan rentang usia 15-20 tahun ini berasal dari Tim Muhibah Angklung. Mereka berasal dari berbagai sekolah dan universitas yang ada di sekitar Bandung dan menyiapkan waktu selama lebih dari 1 tahun untuk menghadapi rangkaian penampilan ini.

Ketua Tim Muhibah Angklung Maulana M Syuhada menyatakan, penampilan tahun ini adalah perjalanan yang kelima kalinya. Kelompok yang dia bentuk sejak tahun 2015 ini telah tampil di sejumlah festival budaya dan penampilan mandiri di berbagai penjuru bumi, mulai dari Eropa, Amerika, Australia, dan Asia. Perjalanan bakal dilakukan dalam waktu 34 hari, sejak 1 Juli hingga 3 Agustus 2024.

”Perjalanan kali ini melengkapi portofolio dari Tim Muhibah Angklung karena bakal tampil di Benua Afrika. Selain itu, kami juga akan ke Timur Tengah, salah satu kawasan yang juga belum kami singgahi hingga saat ini,” ujarnya saat ditemui di sela pertunjukan bertajuk ”Pre-Journey Concert 2024: The World is Ours”, Bandung, Minggu (9/6/2024).

Pertunjukan ini, lanjut Maulana, adalah persiapan dari tim sebelum terbang ke luar negeri. Ada dua festival folklor internasional yang akan diikuti, yakni 18th Semana Internacional de Folclore, Cantanhede, Portugal (6-14/7/2024) dan 56th Festival Internacional de Folclore en el Mediterráneo, Murcia, Spanyol (15-19/7/2024).

https://cdn-assetd.kompas.id/wQMK3v-9UYE5ta1xHCDKeEhmMCE=/1024x683/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F09%2F08dcfe46-f0ae-4fd3-ab6a-9b53d69671eb_jpg.jpg

Sejumlah peserta Tim Muhibah Angklung menggunakan pakaian khas dari berbagai negara dalam konser bertajuk ”Pre-Journey Concert 2024: The World is Ours di Gedung Pertunjukan Padepokan Seni Mayang Sunda”, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2024).

Maulana menyatakan, dua festival ini menjadi ajang untuk menunjukkan angklung ke para pengunjung yang berasal dari berbagai belahan dunia. Apalagi, festival ini berada langsung di bawah Council of Organizations of Folklore Festival dan Folk Arts (CIOFF) dan Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Sains dan Budaya (UNESCO).

Getaran alat musik angklung yang berasal dari bilah bambu ini diharapkan bisa menggugah hati para penonton untuk lebih mengenal kebudayaan di Nusantara. Alunan musik dari angklung akan menemani sejumlah tari dan lagu-lagu tradisional yang ada di Indonesia.

Menurut Maulana, pihaknya akan membawakan total 22 lagu mulai dari tradisional hingga internasional. Lagu-lagu yang akan dimainkan bakal disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan, mulai dari festival hingga pertunjukan mandiri.

”Setiap lagu biasanya dimainkan 8-15 menit, sesuai dengan kebutuhan di sana yang bervariasi. Persiapan telah dilakukan sejak April 2023, mulai dari perekrutan hingga latihan. Kebetulan, setengah dari peserta tim yang ikut kali ini adalah yang baru kami rekrut, dan yang lainnya sudah berpengalaman di perjalanan tahun 2022,” ujarnya.

https://cdn-assetd.kompas.id/y2fzj7QZMrhdLKL3rWBnfihQ-xY=/1024x683/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F06%2F09%2F34af456a-de9b-4fdd-a3ba-2ed43adc2a5b_jpg.jpg

Sejumlah peserta Tim Muhibah Angklung memainkan alat musik tradisional angklung dalam konser bertajuk Pre-Journey Concert 2024: The World is Ours di gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2024).

Maulana juga berharap dukungan dari berbagai pihak untuk melakukan perjalanan ini, termasuk ke Badan Usaha Milik Negara. ”Apalagi sekarang Jawa Barat dan Uni Emirat Arab memiliki hubungan yang baik, seperti kerja sama dalam PLTS Terapung di Cirata. Jadi, kehadiran kami diharapkan bisa memperkuat hubungan antara kedua negara ini,” ujarnya.

Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia Edi Permadi mengapresiasi usaha dari Tim Muhibah Angklung dalam mempromosikan alat musik ini ke seluruh dunia. Dia berharap, sosok Daeng Soetigna sebagai inovator yang membuat angklung pentatonis menjadi diatonis ditampilkan di setiap pertunjukan. Daeng sangat berjasa karena perubahan itu membuat angklung menjadi alat musik tradisional yang mampu memainkan musik modern.

https://cdn-assetd.kompas.id/zpT_NDQKp_JvjEpRBMJtUAap5K0=/1024x768/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F08%2F01%2Fd044c2e4-a881-4643-aae9-f50b7cc6ac3e_jpeg.jpg

Salah satu penampilan Tim Muhibah Angklung dari Paguyuban Pasundan, Bandung di Eropa awal bulan Juli lalu. Tim Muhibah Angklung berhasil menyabet penghargaan Grand Prix atau juara umum di 13th International Youth Festival of Arts di Sozopol, Bulgaria 5-15 Juli 2018.

Edi juga berharap ada pembenahan permainan dari Tim Muhibah Angklung yang dia amati selama konser itu. Dia berharap musik yang dijalankan tidak terlalu stagnan dan monoton sehingga penonton tidak terlalu jenuh.

”Saya sebagai muridnya Pak Daeng berharap nama beliau lebih dikenal sehingga sosoknya bisa dihadirkan di setiap pertunjukan angklung. Lalu, saat permainan, dari satu lagu ke yang lain itu harus ngaguluyur (lancar), tidak stagnan dan berhenti terlalu lama. Tapi usaha ini sangat diapresiasi, agar angklung menjadi lebih dikenal,” ujarnya.

Getaran alat musik angklung yang berasal dari bilah bambu ini diharapkan bisa menggugah hati para penonton untuk lebih mengenal kebudayaan di Nusantara. Alunan musik dari angklung akan menemani sejumlah tari dan lagu-lagu tradisional yang ada di Indonesia.

Pengenalan angklung, lanjut Edi, memang perlu dilakukan terus menerus. Jika tidak, angklung bisa saja diakui warisan budaya oleh negara lain karena dianggap tidak dikenal di negeri sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *